Syarat Tumbuh
Timun dapat hidup pada lahan berketinggian
sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di
tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan
tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah dengan
pH tanah sekitar 6 – 7.
Benih
Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman melalui biji. Cara
mendapatkan benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang
pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar. Biarkan buah mentimun
tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah
tersebut dan diamkan selama satu malam. Keesokannya buah dibelah dan
dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang bersih dan biarkan
kembali selama satu malam.
Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang
menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan
halus abu pada benih tersebut. Pada waktu pengayakan lakukan sortasi
biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air.
Kemudian jemur biji mentimun selama 2 hari. Setelah dijemur sebaiknya
biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama
1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih
yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara
direndam dalam air hangat selama 3-5 jam kemudian letakkan di kain
basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari
biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
Persiapan Lahan
Pertama-tama bajak atau balik tanah sedalam 20-30 cm. Pada kondisi
tanah dengan pH kurang dari 6 berikan kapur dolomit sebanyak 1-2 ton per
hektar, tergantung keasaman tanah. Campurkan dengan tanah dan diamkan
selama 1-2 minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 20-30 cm dan panjang
disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan 30 cm. Tutup bedengan
dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan
kelembaban tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau
yang penyinarannya penuh. Namun, zona perakaran untuk mentimun harus
tetap dijaga kelembabannya.
Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm,
setiap bedengan dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam dalam
satu baris 40 cm dan jarak antar baris 50-60 cm.
Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan
kotoran kambing atau sapi 1:1. Cara pemberian pupuk bisa ditebar dalam
bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau diletakan pada lubang tanam.
Letakan pupuk sebanyak 0,5-1 kg pada setiap lubang tanam. Total
kebutuhan pupuk untuk satu hektar 20-30 ton. Setelah diberi pupuk
biarkan lahan selama 1-2 minggu.
Penanaman
Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang
sudah diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji kedalam
lubang tanam kemudian tutup dengan tanah. Siram setiap pagi dan sore
hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan
bertunas agak lebih tinggi.
Pemeliharaan
Pada umur 3-4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman,
kemudian segera sulam apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh
dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar are atanam. Pada umur 2
minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikan pupuk
tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur
dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air.
Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu.
Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam.
Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter persegi.
Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus
terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam
lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman
untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.
Pengendalian HPT
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal
dengan istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan
bisa menyebabkan kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap
menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang
yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah. Kedua hama ini bisa
dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak
kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung
putih, antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa
dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan
bagian tanaman yang terkena penyakit.
Panen
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah
setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan
setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1-1,5 bulan.
Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah per
tanaman.
Produksi buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar.
Mentimun hasil panen harus diletakkan di tempat sejuk karena buah
mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Setelah dipanen, biasanya
mentimun di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara atau
dimasukkan karung untuk dijual ke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar