Cabe merah (Capsicum annum) merupakan salah satu komoditas unggulan yang
bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar yang menarik dan
sebagai bumbu masak kaya vitamin A, C serta kalsium yang tinggi.
Tanaman ini dapat dibudidayakan di dataran tinggi maupun rendah, dilahan
sawah ataupun dilahan kering/tegalan, tanpa memerlukan persyaratan
agroklimat yang terlalu khusus.
Benih
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman cabe merah yang baik, diperlukan
mutu benih yang baik dengan syarat antara lain : diketahui varietas dan
identitas keunggulannya, kemurnian, seragam, daya tumbuh tinggi yaitu ±
80%, berlabel merah jambu atau benih bersertifikat.
Varietas cabe merah yang sering digunakan adalah Papirus, CTH-01, Paris
Minyak, TM 999, Arimbi, Prabu, Jatilaba, Hot Beauty, Long Chili, Hot
Chili, Hero, TM 888, Tit Super, Cabe Merah Kering Super, dll.
Syarat Tumbuh
Budidaya cabe merah dapat dilakukan dari ketinggian 0 - 1300 meter
diatas permukaan laut dan mempunyai bulan basah berkisar antara 3 - 9
bulan dengan curah hujan optimal 100 - 200 mm/bin, temperatur antara 18°
- 27° C, untuk pembuahan 15° - 21°C.
Tanah yang baik untuk menanam cabe merah adalah tanah yang banyak
mengandung humus, gembur, remah, tidak terlalu liat dan tidak terlalu
porous dengan pH berkisar 5,5 - 6,8. Di tanah yang berat seperti
alluvial dan grumosol juga dapat dilakukan budidaya cabe merah dengan
tersedianya air dan drainase yang memadai.
Teknik Budidaya
1.Penyemaian Benih
Pengolahan tanah dicampur dengan pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.
Untuk penanaman seluas 1 ha diperlukan guludan lahan persemaian seluas 15 m2, dengan lebar dan panjang guludan disesuaikan dengan kebutuhan.
Atap naungan dibuat miring ke barat dan menghadap ke timur.
Penanaman bibit dapat dilakukan dengan cara disebar secara merata atau
dibuat lajur-lajur (larikan) dengan jarak tanam 20 - 30 cm dan
kedalaman 0,5 - 1 cm. Sebelum bibit disebar sebaiknya tanah dibasahi
terlebih dahulu. Bibit yang telah disebar ditutup dengan tanah kemudian
tutup dengan karung, kurang lebih selama 3-5 hari, bila telah tumbuh
tunas dan terlihat pertumbuhan merata maka tutup karung tersebut dibuka.
Pemeliharaan persemaian meliputi : penyiraman, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit,
Pembubunan dilakukan 1-2 minggu setelah penyebaran bibit atau setelah
keluar 2-3 daun. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan 3-4 minggu setelah
dibumbun atau 1,5 bulan setelah bibit disebar .
Dengan adanya persemaian diharapkan dapat dipilih bibit yang
pertumbuhannya baik, sehat dan seragam untuk dikembangkan di areal
pertanaman.
2. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan untuk pertanaman dengan melakukan pengolahan tanah baik
dengan cangkul maupun memakai alat dan mesin, agar struktur tanah
menjadi gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 1 m dan tinggi
20-50 cm dan jarak antar bedengan 20-30 cm.
Jika pH rendah dapat diberi kapur dolomit sebanyak 2 ton/ha. Pemberian
kapur ini dapat bersamaan dengan pemberian pupuk organik (pupuk kandang
atau kompos) dengan dosis 15 ton/ha.
Permukaan bedengan ditabur dengan pupuk urea 300 kg, SP 36 250 - 300 kg
dan 250 kg KCL, aduk rata rapikan kembali permukaan bedengan.
Seluruh permukaan bedengan kemudian disiram hingga lembab, kemudian
tutup bedengan dengan mulsa hitam perak. Kebutuhan mulsa hitam perak
adalah 12rol/hektar.
3.Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak
Pemasangan mulsa dilakukan pada saat terik matahari agar memudahkan
plastik mengembang dan mudah ditarik. Jangan memasang mulsa plastik pada
saat mendung.
Tebarkan mulsa di atas bedengan, warna perak menghadap atas dan warna hitam menghadap tanah.
Siapkan bilah penjepit bambu yang dibentuk menyerupai huruf U.
Dua orang memegang kedua ujung mulsa di masing- masing ujung bedengan.
Dua orang lainnya saling berhadapan di masing-masing sisi bedengan untuk
memasang mulsa.
Tarik kuat-kuat mulsa ke arah bawah hingga terasa mengembang
kuatkan/tancapkan bambu penjepit di masing-masing sisi bedengan.
Pemasangan bertahap dan satu ujung bedengan hingga ujung berikutnya.
Biarkan ± 3 (tiga) hari, baru kemudian dibuat lubang tanam sesuai dengan
jarak tanam.
4. Penanaman
Penanaman dilakukan pada setiap lubang tanam yang telah disiapkan dengan
jarak tanam 50x60 cm dalam barisan dan 60x70 cm antar barisan.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim kemarau atau akhir musim
penghujan pada pagi atau sore hari. Umur bibit ketika dipindahkan
hendaknya mencapai 4-6 minggu, penanaman dilakukan tegak lurus dengan
sedikit ditekan di sekeliling batang kemudian disiram tetapi jangan
sampai becek.
5. Pemeliharaan dan Hama Penyakit
Penyulaman paling lambat 1-2 minggu setelah tanam (dengan seseragam
mungkin) untuk mengganti bibit yang mati atau sakit agar sasaran
produksi optimal dapat dicapai.
Penyulaman paling lambat 1-2 minggu setelah tanam (dengan seseragam
mungkin) untuk mengganti bibit yang mati atau sakit agar sasaran
produksi optimal dapat dicapai.
Pembumbunan dan penyiangan dilakukan secara bersamaan, dilakukan setiap
2 (dua) minggu tergantung banyaknya tumbuhan pengganggu .
6. Panen
Tanaman cabe merah sudah dapat dipanen pada umur 90-120 hari setelah
penanaman bibit, pertama dilakukan setelah buah berwarna merah, dengan
cara dipilih/dipetik yang sudah cukup tua. Pemanenan berikutnya dapat
dilakukan setiap 3-4 hari sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar