Senin, 28 April 2014

Tanaman Semangka

   Semangka ( Citrullus lanatus ) merupakan buah-buahan yang memiliki ciri rasa yang manis serta kandungan airnya yang sangat banyak, sehingga sangat nikmat di konsumsi di siang hari yang terik. Jika dilihat dari asal usul, buah ini berasal dari daerah Afrika bagian selatan dan masih termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae atau tanaman yang bersifat menjalar seperti halnya melon, labu dan mentimun.

Syarat Tumbuh

Pertumbuhan semangka di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu, suhu ideal untuk penanaman semangka berkisar diangka ± 25 derajat Celcius.Curah hujan yang cocok rata-rata sekitar 40-50 mm/bulan, dengan intensitas penyinaran matahari merata selama satu hari penuh. Tanaman ini akan optimal hidup di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 100-300 mdpl, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa hidup di daerah yang memiliki ketinggian di bawah 100 mdpl seperti dataran rendah, atau di dataran tinggi yang memiliki ketinggian diatas 300 mdpl. Tumbuh baik di tanah berpasir atau geluh pasiran dengan pengatusan yang baik. Tidak baik ditanam terus menerus pada tanah yang sama. Bekas tanaman padi, jagung atau tebu adalah yang paling baik untuk semangka. PH tanah 6 -7 (netral).

Teknik Budidaya 

  • Pengolahan Tanah 

Pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada tempat yang akan ditanami selebar ± 1m. Untuk tanah yang tidak berpasir harus diolah sampai menjadi remah (gembur), kemudian dibentuk bedengan penanaman. Setelah bedengan penanaman jadi, selanjutnya dapat disebari dulu dengan pupuk kandang secara rata. Kalau menggunakan sistim koakan, pupuk kandang dapat diberikan pada koakan-koakan. Untuk keperluan 1 tanaman pupuk kandangnya 3 kg   

  • Persemaian 

Semangka lebih baik disemaikan dulu sebelum dipindah tanam.

  • Penanaman   



Setelah keluar 2-3 daun (dipersemaikan ± 12-14 hari) bibit telah siap dipindah ke lapang. Waktu pemindahan yang terbaik adalah sore hari. Jarak tanam adalah 90-100 cm x 300cm jika menggunakan sistem tunggal dan 90-100 cm x  6-7 m jika sistem ganda ( 2 baris tanaman ).
  • Pemupukan

Pemupukan tanaman semangka dilakukan sebanyak tiga tahapan yaitu :
1. Pupuk pertama adalah pupuk daun yang di berikan saat tanaman berumur 7, 14, 21, 28 serta 35 hari terhitung dari setelah bibit ditanam.

2. Pupuk yang kedua adalah Pupuk buah yang diberikan saat umur tanaman diberikan pada saat umur tanaman memiliki umur 45 dan 55 hari terhitung dari setelah bibit ditanam.
3. Pupuk yang ketiga adalah ZA serta NPK yang diberikan pada saat tanaman berumur 21 hari.
Untuk pengairan tanaman semangka butuh 4 sampai dengan 6 hari sekali diairi melalui saluran diantara bedeng. Semangka adalah jenis tanaman yang tidak boleh telat diberi air karena jenis tanaman ini cukup menyerap air dengan banyak.
  • Pemeliharaan

Menyulurkan ranting  
Setelah ranting memanjang, ranting disulurkan agar merambat membentuk siku-siku dengan baris tanaman. Bila ranting terlalu berhimpitan mudah menimbulkan penyakit, juga bunganya mudah rontok  
Mendangir  
Bila tidak memakai mulsa plastik Hitam-Perak, maka pendangiran harus dilakukan untuk membuang rumput pengganggu disekitar tanaman.  
Pemberian seresah  
Diberikan pada tempat dimana buah, batang dan ranting semangka berada. Ranting yang sudah disulurkan harus dialasi dengan jerami, demikian juga pada buahnya juga harus dialasi dengan jerami. Semakin tebal seresah semakin bagus. Waktu mulai memberi seresah paling lambat ketika panjang tanaman ± 50 cm.  
Pengairan dan Pengatusan  
Kelembaban tanah harus diperhatikan selama pertumbuhan awal guna mendapatkan tanaman yang baik. Bila bunga betina telah keluar, dianjurkan untuk mengurangi pengairan guna memperbaiki pembentukan buah. Bila buah mulai berkembang, pengairan perlu ditambah untuk mendapatkan buah dengan ukuran yang optimal. Dan selama pemasakan buah yaitu setelah buah mencapai ukuran maksimum pengairan dikurangi untuk mendapatkan kadar gula yang baik.  
Membuang ranting  
Bila semangka tumbuh normal (tidak terlalu subur), kita boleh memelihara 3 cabang tanpa melakukan pemotongan ranting sekunder, tapi kalau ranting semangka tumbuh terlalu subur ada gejala tumbuh memanjang, maka ujung cabang sekunder dipangkas dan ditinggalkan 2 daun. Sedang pada ruas yang ada buahnya dan ditumbuhi cabang sekunder, maka cabang tersebut harus secepatnya dibuang.  
Perempelan buah  
Buah  yang ada di dekat pangkal batang harus dibuang. Buah yang dijadikan paling baik ± 1 m dari pangkal batang (di atas daun ke-13). Untuk 1 tanaman dipelihara 1-2 buah saja (untuk jenis besar). Untuk jenis kecil 3-4 buah.  


  • Pengendalian Hama Penyakit

Hama 
aphids ( kutu daun ), hama ini menghisap cairan daun, menularkan virus yang menyebabkan daun keriting. pengendalianya dengan : marshal, curacron, dan lain-lain.
hama trips ( tungau ),menghisap daun, daun jadi kaku berupa tidak normal bekas serangga agak mengkilap, tanaman kerdil, buah kecil-kecil.
ulat penggerek daun serta buah, hama ini mengonsumsi daun buah terlebih kulit buah hingga turunkan kulit buah. pengendaliannya dengan : trebon, decis, marshal, dan lain-lain.
kepik., hama ini mengonsumsi daun terlebih pada saat di persemaian serta tanaman muda. pengendalianya dengan : lanate, matador, rizotin, dan lain-lain. 
Penyakit
- Penyakit layu ( layu bacteri serta cendawan ) pengendaliannya dengan :pengolahan tanah yang baik, draenase yang baik, ph tanah 6, 5-7, pemakaian pupuk kandang yang telah jadi, air irigasi tidak datang dari area diserang penyakit layu, bacterisida serta fungi ( di siramkan pada pangkal batang ) umumnya sedikit membantu.
- Penyakit karat daun. 
Menyerang dari daun tua menular kedaun yang lebih muda. tanda-tanda daun diserang, ada trotol kuning melebar merubah jadi coklat serta makin gelap ( coklat tua ) jaringan daun mati. serangan berkembang amat cepat jika pengendalian dengan fungisida tidak segera dikerjakan. 
pengendalianya dengan : draenage baik, hingga kebun tidak terlampau lembab, sanitasi kebun baik, pemangkasan ranting no sampai 10, hingga tidak terlampau rimbun serta sirkulasi udara bagus, sepray dengan dithane m45, ridomil, antrocol, rovral, dan lain-lain.
- Penyakit embun tepung ( mildev ). 
pertama cuma ada sedikit trotol layaknya perokan tepung atau layaknya bekas larutan pestisida yang jadi kering, menempel pada daun, lama kelamaan mengembang melebar serta makin banyak. perubahan penyakit ini juga cepat.penendalianya dengan : antrokol, dethane, ridomil, rubugan dan lain-lain.
- Penyakit busuk batang. 
umumnya berlangsung di pangkal batang atau tangkali daun. Pengendaliannya dengan : pada pangkal batang oleskan dengan fungisida yang di bikin pasta. 
  • Panen

Umumnya semangka sudah dapat dipanen sejak umur 70-100 hari, namun waktu panen juga dipengaruhi berbagai faktor seperti cara perawatan, kondisi tanah/media tanam, kualitas bibit yang dipakai serta iklim yang mempengaruhi. Namun ciri yang umum semangka sudah bisa dipanen selain waktu 70-100 hari adalah buah yang sudah cukup besar dan menjelang matang, batang yang mulai mengecil serta terjadinya perubahan warna pada buah.

Tanaman Kedelai



  
Kedelai ( Glycine soja ) merupakan bahan baku makanan yang bergizi seperti tahu dan tempe. Hampir semua lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai. Bagi petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual dan harganya tinggi.

Syarat Tumbuh

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan syarat drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, kelembaban 60% – 70%, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C – 300C, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

Teknik Budidaya 


  • Pemilihan Bibit


Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua, utuh, dan warnanya mengkilat. Bibit dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1 ha, bibit bisa didapat dari took-toko yang menyediakan bibit ataupun denga bibit hasil pertanian sendiri. 
  • Pengolahan Tanah

Tanah dibajak, digaru dan diratakan. Sisa-sisa gulma dibenamkan. Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m. Kemudian tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami. 
  • Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan alat tugal, lubang dibuat sedalam 3-4 cm. jarak tanam tergantung dari kesuburan tanah, dan ketersedian air maupun varietas yang ditanam. Dapat menggunakan ukuran 20 x 40 cm, 25 x25 cm, 30 x 15 cm atau 30 x 30 cm.
  • Penanaman

Penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 orang untuk membuat lubang, 1 orang memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang. Apabila penanaman dilakukan pada lahan yang tidak pernah ditanami kedelai, maka benih dicampur dengan bakteri rhizobium. Caranya dicampur dengan legin. Setiap 5-10 gram dibatasi sedikit air, kemudian dicampur dengan benih 1 kg. jika legin tidak ada, benih bisa diberi tanah yang sudah sering ditanami kedelai (kacang-kacangan). Setiap 1 kg benih dicampur dengan 100-250 gram tanah. Kemudian diangin-anginkan, lalu ditanam tiap lubang 2-3 butir benih.
  • Penyulaman

Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari.
  • Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu, sebelum dilakukan penanaman atau saat tanam, dan pupuk susulan.
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman kedelai yaitu, TSP 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 – 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Sedangkan untuk pupuk susulan yaitu urea 50 kg/h, pupuk susulan diberikan ketika tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam. Pupuk diberikan didalam larikan  di antara barisan tanaman kedelai kemudian ditutup tanah.
  • Penyiangan

Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2.
  • Pengairan dan Penyiraman

Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Hama
1. Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) Penyemprotan  dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.
2. Kumbang daun tembukur ( Phaedonia inclusa )
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan .
3. Ulat polong ( Ettiela zinchenella )
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.
4. Kepik polong ( Riptortis lincearis )
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.
5. Lalat kacang ( Ophiomyia phaseoli )
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. 
6. Kepik hijau ( Nezara viridula )
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.
7. Ulat grayak ( Spodoptera litura )
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) Penyemprotan 
b. Penyakit
1. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran tanaman.
2. Penyakit layu ( Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii )
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas tahan 
3. Anthracnose ( Colletotrichum glycine )
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendalian : perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat.
4.Penyakit karat ( Phakospora phachyrizi )
Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit; (2) Penyemprotan.
5. Busuk batang ( Phytium Sp )
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian :memperbaiki drainase lahan. 
  • Panen

Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Perlu diperhatikan, kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 – 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.