
Syarat Tumbuh
Dapat tumbuh di ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Biasanya sawi dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
Teknik Budidaya
- Persiapan Benih dan Penyemaian
Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Sebelum ditanam secara massal, sebaiknya benih sawi disemaikan terebih dahulu. Cara menyemainya adalah dengan merendam benih dalam air selama + 2 jam. Setelah itu angkat, kemudian tebarkan secara merata di atas media semai. Sebaiknya media semai memiliki pelindung agar tidak terkena langsung sinar matahari dan hujan. Media semai terdiri dari kompos halus yang dicampur dengan tanah. Kemudian tutup penyemaian tersebut dengan jerami kering hingga tunas mulai muncul biasanya selama 2-3 hari. Lalu, singkirkan jerami kering dan biarkan bibit caisim tumbuh hingga 2-3 minggu hingga siap dipindahkan. Selama penyemaian kontrol selalu kelembaban media tanam, dan lakukan penyiraman secara teratur.
- Pengolahan Tanah dan Penanaman
Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Ukuran bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kontur lahan. Campurkan pupuk dasar diatas bedengan, aduk hingga merata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton per hektar, pupuk yang digunakan bisa kotoran ayam atau kompos yang telah matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari. Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya. Sebaiknya bibit telah memiliki 3-4 helai daun. Tanam bibit caisim di atas bedengan dengan jarak tanam 10 x 15 cm. Kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
- Pemeliharaan
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan. Pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam. Penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma. Yang terakhir, penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.
Hama Dan Penyakit
Hama
- Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
- Ulat tritip (Plutella maculipennis).
- Siput (Agriolimas sp.).
- Ulat Thepa javanica.
- Cacing bulu (cut worm).
- Penyakit akar pekuk.
- Bercak daun alternaria.
- Penyakit embun tepung (downy mildew).
- Busuk basah (soft root).
- Penyakit rebah semai (dumping off).
- Bercak daun.
- Busuk Rhizoctonia (bottom root).
- Busuk daun.
- Virus mosaik.
Panen
Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.