Senin, 07 April 2014

Budidaya Tanaman Buncis

Buncis atau Phaseolus vulgaris merupakan sayuran buah yang termasuk kedalam kelompok leguminosa. Di Indonesia terdapat dua tipe tanaman buncis. Ada yang tumbuhnya merambat dan tegak. Buncis yang merambat bisa memiliki ketinggian hingga 2 meter dan mudah rebah. Oleh karena itu, perlu bantuan lenjeran bambu untuk menopangnya. Sedangkan tipe yang tegak tinggi hanya 60 cm dan tidak memerlukan lenjeran bambu untuk tumbuh. Pada kesempatan kali ini, kami akan menguraikan cara-cara budidaya buncis tipe merambat.
  •  Benih

Budidaya buncis diperbanyak dengan biji yang diseleksi dari tanaman sehat dan subur. Cara menyeleksinya berdasarkan bedengan terbaik tempat buncis tumbuh. Alasan pemilihan tanaman menurut bedengan agar proses penuaan tidak menganggu tanaman lainnya.Jika seleksi benih dipilih berdasarkan individu tanaman maka akan terjadi kegagalan panen pada individu-individu lain yang tumbuh dalam bedengan yang sama. Hal tersebut bisa terjadi karena tanaman yang mengalami proses penuaan buah akan menyedot nutrisi untuk tanaman lain. Sehingga tanaman yang buahnya tidak dibenihkan akan mengalami gagal panen.
Buah yang terpilih untuk calon benih dipetik dan diseleksi. Pilih buah yang besar-besar dan bentuknya sempurna. Kemudian jemur buah buncis di bawah terik matahari hingga kering, biasanya 1-2 hari. Setelah kering, kupas kulit buahnya dan ambil bijinya. Simpan benih dalam botol kaca yang bersih. Setelah botol terisi penuh oleh benih, penuhi mulut botol dengan abu kayu sebagai penutupnya. Manfaat abu kayu sebagai media penutup botol menyerap kelembaban. Sehingga lingkungan dalam botol tetap kering namun masih memungkinkan adanya pertukaran udara. Biji buncis yang tersimpan dengan baik bisa bertahan dalam suhu kamar selama 6 bulan.
  • Syarat Tumbuh

Buncis tumbuh pada ketinggian 1000 – 1500 M dpl, jenis tanah andosol dan regosol serta Ph tanah 5,5 – 6. Tanamanbuncis ini menghendaki iklim dan musim peralihan, jadi tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila ditanam pada akhir musim hujan/ menjelang musim kemarau, di samping itu buncis juga menghendaki cahaya matahari yang langsung (cukup terbuka).
  •  Teknik Budidaya

  1. Pembibitan;
    Buncis diperbanyak secara generatif (biji) sedangkan kebutuhan benihnya adalah 40 Kg per Ha.
  2. Pengolahan tanah;
    Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan traktor maupun alat tradisional yaitu cangkul lalu diberi pupuk kandang 15 – 20 Ton per Ha kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 100 – 120 Cm.
  3. Penanaman;
    Benih ditanam pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan cara ditugal dengan jarak tanam 20 x 50 Cm, pada tiap lubang diisi dengan 2-3 biji, setelah 7 hari maka benih buncis akan mulai berkecambah.
  4. Pemupukan;
    Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk dasar yaitu pupuk kandang 15 – 20 Ton per Ha, kemudian pupuk buatan Urea 50 Kg/ Ha, TSP 200 Kg/ Ha dan KCL 100 Kg/ Ha, ZA Kg/ Ha.
  5. Pengajiran;
    Pengajiran dilakukan apabila tanaman telah mulai berkecambah dan mencapai ketinggian 15 Cm, biasanya setiap 4 batang ajir tersebut diikat dengan tali menjadi satu sehingga terbentuk sebuah piramida.
  6. Penyiangan;
    Tujuan penyiangan adalah membasmi tumbuhan liar yang akan menghambat pertumbuhan tanaman. Penyiangan dilakukan bila tanaman telah berumur 2 dan 5 minggu setelah tanam. Penyiangan yang terlampau sering akan menahan pertumbuhan akar sehingga pertumbuhan tanaman juga akan terganggu.
  7. Penyiraman;
    Penyiraman dilakukan terutama pada stadium muda karena pada masa itu tanaman buncis sangat memerlukan air, untuk selanjutnya penyiraman cukup dilakukan 2 hari sekali.
  8. Pengendalian OPT;
    Hama pengganggu tanaman yang biasanya menyerang tanaman buncis adalah hama Agrotis Ipsilon Huff, Tarsonemus Sp, Agromyza Phaseoli dan Prodenia Sp. Cara pengendaliannya dengan menggunakan Tamaron 200 LC, Dipretex 25 SP, Bayrusil 250 EC dan Takuthion 500 EC.
  9. Panen;
    Panen dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari dengan potensi hasil:
    • 17,2 – 25,3 Ton/ Ha (dipanen 2 minggu setelah mekar bunga)
    • 32,7 – 48,2 Ton/ Ha (dipanen 4 minggu setelah mekar bunga)
  10. Pasca panen;
    Hasil panen buncis harus disimpan pada temperatur suhu 0° C dengan kelembaban 85 – 90, sedangkan lama penyimpanan adalah 15 hari.

1 komentar:

  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan Prolac A untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus