Senin, 20 Oktober 2014

Pepaya

Pepaya merupakan tanaman dari famili Caricaceae. Berasal dari Amerika Tengah & Hindia Barat, serta kawasan sekitar Meksiko & Costa Rica. Pepaya adalah tanaman yang mudah dibudidayakan dan dapat hidup di berbagai tempat, baik di daerah tropis maupun sub tropis. Selain itu buah ini juga bisa hidup di daerah basah maupun kering atau di daerah dataran rendah maupun daerah pegunungan, sehingga membuat tanaman pepaya tumbuh di hampir seluruh belahan dunia.
Syarat Tumbuh
Tanah yang baik untuk pertumbuhan pepaya adalah tanah yang gembur, subur, mengandung banyak humus, harus banyak menahan air, dan memiliki derajat keasaman tanah dengan pH 6-7. Meski tanaman pepaya dapat hidup di berbagai tempat, namun untuk bisa berproduksi dengan baik, membutuhkan tempat dengan hembusan angin yang tidak terlalu kencang karena diperlukan proses penyerbukan bunga. Selain itu tanaman pepaya juga menyukai daerah yang curah hujannya berkisar antara 1000-2000 mm/tahun, dengan suhu udara optimum 22-26 derajat Celcius, dengan kelembaban sekitar 40%. Kandungan air di dalam tanah menjadi syarat penting bagi pertumbuhan tanaman pepaya. Karena air yang menggenang dapat menimbulkan penyakit jamur yang merusak akar, sementara jika kekurangan air, kondisi tanaman akan kurus, dan daun bunga serta buahnya menjadi mudah rontok. Ketinggian air yang ideal bagi tanaman pepaya berkisar antara 50–150 cm dari permukaan tanah.
Teknik Budidaya Tanaman Pepaya
Pembibitan
Persyaratan Bibit/Benih
  • Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
  • Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.
Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan. 
Teknik Penyemaian Benih
  • Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
  • Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5 – 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. 
Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 – 3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.
Pembentukan Bedengan
  • Bentuk bedengan berukuran lebar 200 – 250 cm, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
  • Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang 
Penanaman
Pembuatan Lubang Tanam
  • Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 – 3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai SUPERNASA dengan cara disiramkan kelubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang – lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman.
  • Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang – lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
Pemeliharaan 
Penjarangan dan PenyulamanPenjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara pemberian pupuk:
Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl
Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl

Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.
Pengendalian HPT
Kutu tanaman
 (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 – 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
Pengendalian : dengan penyemprotan
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya.
Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase 
Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
Panen
Ciri dan Umur Panen

Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.
  1. Cara Panen
    Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
  2. Periode Panen
    Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.

Selasa, 14 Oktober 2014

Penyebab Penyakit Tanaman

Penyebab penyakit dibedakan atas 2 :

  • Penyebab penyakit biotis

adalah penyebab penyakit yang disebabkan oleh organisme yang hidup (makan dan berkembang biak) pada organisme lain yang menyebabkan kerusakan pada organisme yang ditempatinya.

  • Penyebab Penyakit Abiotis

Penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh faktor lingkungan yang tidak cocok terutama kesalahan dalam memilih syarat tumbuh untuk tanaman.

Kamis, 09 Oktober 2014

Gejala Penyakit Tanaman

Gejala berdasarkan sifatnya terbagi atas 2 :
1. Gejala lokal 
Gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak  atau kanker.gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar)
2. Gejala sistemik 
Kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaic, belang maupun layu.gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil)

Gejala berdasarkan bentuknya :
1. Gejala Morfologi 
Gejala luar yang dapat dilihat & dapat diketahui melalui bau diketahui melalui bau, rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari  dari tumbuhan.
2. Gejala Histologi 
Gejala yang hanya gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit jaringan yang sakit. Terbagi atas 3 tipe :
a)       GejalaNekrotik
Terjadi karena adanya kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. gejala Nekrotik dibagi kedalam beberapa gejala seperti:
  • Nekrosis atau matinya bagian tanaman Sekumpulan sel yang terbatas dalam jaringan tertentu mati dan pada alat tanaman terlihat adanya becak-becak atau bintik-bintik hitam. 
  • Hidrosis Disebabkan karena air sel keluar dari ruang sel masuk kedalam ruang sela-sela sel, bagian ini akan tampak kebasah-basahan.
  • Klorosis Rusaknya kloroplas menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna hijau.
  • Layu, ini adalah gejala sekunder yang disebabkan karena adanya gangguan dalam berkas pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar yang menyebabkan tidak seimbangknya penguapan dengan pengangkutan air.
  • Gosong Gejala gosong atau scorch yang sering disebut terbakar adalah mati dan mengeringnya bagian tanaman tertentu hampir sama dengan gejala nekrosis. Gejala gosong biasanya terjadi karena penyebab abiotik.
  • Mati ujung Mati ujung biasanya terjadi pada ranting atau cabang yang dimulai dari ujungnya baru meluas kepangkal.
  • Busuk Busuk disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Sebenarnya gejala busuk sama dengan gejala nekrosis tetapi lazimnya perkataan busuk dipakai untuk bagian-bagian yang tebal seperti buah, batang, akar. Busuk terbagi menjadi dua yaitu busuk basah dan busuk kering. Busuk basah biasanya disertai bau yang tidak enak atau cairan-cairan yang kental biasanya terjadi pada bagian tanaman yang berdaging, sedangkan busuk kering jarang berbau.
  • Rebah semai Jamur yang biasanya menyerang adalah jenis Rhizoctonia, Sclerotium, Fusarium, Phytium, Phytophthora dan menyebkan batang membusuk atau tanaman rebah.
  • Kanker Gejala ini lazimnya terjadi pada bagian-bagian yang berkayu pada batang, ranting ataupun akar.
  • Perdarahan atau eksudasi Gejala ini biasanya ditunjukkan dengan adanya cairan-cairan yang keluar bagian tanaman..

 b)       Gejala Hipolastik 
gejala yang disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel , gejala ini terbagi menjadi berikut:
  •     Kerdil atau tumbuh terhambat Terhambatnya pertumbuhan bagian-bagian tanaman sehingga  ukurannya lebih kecil daripada biasanya.
  •         Klorosis Rusaknya kloroplas menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna  hijau.
  •      Etiolasi Gejala ini ditunjukkan dengan tanaman yang menjadi pucat, tumbuh memanjang dan  mempunyai daun-daun yang sempit.
  •           Pemusaran (resetting)

 c)     Gejala Hiperplastik 
Disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (overdevelopment). Gejala hiperplastik terbagi sebagai berikut:
  •      Menggulung atau mengeriting Gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala mengeriting (curling)     disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari bagian-bagian daun.
  •         Rontok Peristiwa ini dianggap sebagai gejala penyakit jika terjadi sebelum waktunya (premature) dan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Rontoknya.bagian tanaman disebabkan terjadinya lapisan pemisah yang terdiri atas sel-sel yang membulat seperti tepung dan lepas-lepas.
  •       Perubahan warna Yang dimaksud disini adalah perubahan warna yang bukan klorosis misalnya daun yang sakit berubah warna menjadi kengu-unguan karena membentuk antosianin.



Penyakit Tanaman

Penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme
Gejala Penyakit adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan seperti layu,keriting,bercak, kerdil,dll.  Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain raksi tumbuhan inang (gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya.

Rabu, 08 Oktober 2014

Hama Tumbuhan

Hama  adalah organisme perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati.
Ciri-ciri hama antara lain :
  • Hama dapat dilihat oleh mata telanjang
  • Umumnya berasal dari golongan hewan ( tikus, serangga, ulat, dan lain-lain)
  • Hama cenderung merusak bagian tanaman tertentu sehinggatanaman menjadi mati atau tetap hidup tetapi tidak banyak memberikan hasil
  • Organisme hama biasanya lebih mudah diatasi karena hama tampak oleh mata dan dapat dilihat secara langsung
Hama dikelompokan atas :

Hama invertebrata 
  1. Serangga/ Insekta : semut, lalat, kecoa, kumbang, aphids, belalang, jangkrik, dll
  2. Nematoda : meloidogyne,globodera,heterodera glycines, dl
  3. Gastropoda : siput,

Hama Vertebrata

  1. Mamalia : Tikus,babi hutan, monyet,dll
  2. Burung




Istilah-Istilah Pertanian


  • Ajir: tonggakyang berfungsi sebagai penyangga/tempat bersandar/merambat tanaman 
  • Anakan :Tunas yag tumbuh dari akar atau umbi
  • Agroindustri : suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian
  • AgroWisata : suatu bentuk aktifitas yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian
  • Agropolitan : adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya
  • Benih : tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak tanaman 
  • Bedengan: tanah yang ditinggikan dari sekitarnya untuk tempat tumbuh tanaman
  • Bibit: semua bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan/ perkembangbiakan
  • Dosis: takaran pupuk atau pestisida yang diberikan seluruhnya per satuan luas lahan
  • Drainase: sistem pembuangan air tanah atau air permukaan baik melalui cara alami maupun buatan
  • fotosintesis : proses pengubahan zat – zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organic karbohidrat dengan bantuan cahaya.
  • Hortikulturausaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.
  • Irigasi : usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
  • kultivarvarietas tanaman yang dibudidayakan, mempunyai sifat-sifat yang mantap dan dibedakan dari varietas lainnya secara khas, berdasarkan bentuk, rasa, warna, ketahanan pada penyakit, atau sifat lainnya
  • kompos = pupuk organik
  • Naungan: atap, penutup bidang atas tanaman untuk mengurangi atau menutup sama sekali dari pencahayaan
  • Varietas :  bagian dari satu jenis tanaman yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, biji, dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.
  • ZPT :  Zat Pengatur Tumbuh

Jumat, 03 Oktober 2014

Tanaman Sawi

 Sawi (Brassica sinensis L.) merupakan sayuran yang kaya akan kandungan pro vitamin A dan asam askrobat (vitamin C). Sayuran daun ini seringkali digunakan sebagai campuran pada berbagai jenis masakan ataupun jajanan seperti untuk campuran mie bakso, nasi goreng atau capcay.Tanaman jenis sayuran ini dapat ditanam disepanjang tahun. Sawi juga dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. 

Syarat Tumbuh

Dapat tumbuh di ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Biasanya sawi dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7. 

Teknik Budidaya

  • Persiapan Benih dan Penyemaian

Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Sebelum ditanam secara massal, sebaiknya benih sawi disemaikan terebih dahulu. Cara menyemainya adalah dengan merendam benih dalam air selama + 2 jam. Setelah itu angkat, kemudian tebarkan secara merata di atas media semai. Sebaiknya media semai memiliki pelindung agar tidak terkena langsung sinar matahari dan hujan. Media semai terdiri dari kompos halus yang dicampur dengan tanah. Kemudian tutup penyemaian tersebut dengan jerami kering hingga tunas mulai muncul biasanya selama 2-3 hari. Lalu, singkirkan jerami kering dan biarkan bibit caisim tumbuh hingga 2-3 minggu hingga siap dipindahkan. Selama penyemaian kontrol selalu kelembaban media tanam, dan lakukan penyiraman secara teratur.
  • Pengolahan Tanah dan Penanaman

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Ukuran bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kontur lahan. Campurkan pupuk dasar diatas bedengan, aduk hingga merata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton per hektar, pupuk yang digunakan bisa kotoran ayam atau kompos yang telah matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari. Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya. Sebaiknya bibit telah memiliki 3-4 helai daun. Tanam bibit caisim di atas bedengan dengan jarak tanam 10 x 15 cm. Kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Pemeliharaan

Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan. Pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam. Penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma. Yang terakhir, penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.

 Hama Dan Penyakit

Hama
  1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.). 
  2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
  3. Siput (Agriolimas sp.). 
  4. Ulat Thepa javanica. 
  5. Cacing bulu (cut worm). 
Penyakit
  1. Penyakit akar pekuk. 
  2. Bercak daun alternaria. 
  3. Penyakit embun tepung (downy mildew). 
  4. Busuk basah (soft root).
  5. Penyakit rebah semai (dumping off).
  6. Bercak daun. 
  7. Busuk Rhizoctonia (bottom root). 
  8. Busuk daun. 
  9. Virus mosaik. 

Panen

Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.