Senin, 28 April 2014

Tanaman Kedelai



  
Kedelai ( Glycine soja ) merupakan bahan baku makanan yang bergizi seperti tahu dan tempe. Hampir semua lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai. Bagi petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual dan harganya tinggi.

Syarat Tumbuh

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan syarat drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, kelembaban 60% – 70%, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C – 300C, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

Teknik Budidaya 


  • Pemilihan Bibit


Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua, utuh, dan warnanya mengkilat. Bibit dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1 ha, bibit bisa didapat dari took-toko yang menyediakan bibit ataupun denga bibit hasil pertanian sendiri. 
  • Pengolahan Tanah

Tanah dibajak, digaru dan diratakan. Sisa-sisa gulma dibenamkan. Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m. Kemudian tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami. 
  • Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan alat tugal, lubang dibuat sedalam 3-4 cm. jarak tanam tergantung dari kesuburan tanah, dan ketersedian air maupun varietas yang ditanam. Dapat menggunakan ukuran 20 x 40 cm, 25 x25 cm, 30 x 15 cm atau 30 x 30 cm.
  • Penanaman

Penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 orang untuk membuat lubang, 1 orang memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang. Apabila penanaman dilakukan pada lahan yang tidak pernah ditanami kedelai, maka benih dicampur dengan bakteri rhizobium. Caranya dicampur dengan legin. Setiap 5-10 gram dibatasi sedikit air, kemudian dicampur dengan benih 1 kg. jika legin tidak ada, benih bisa diberi tanah yang sudah sering ditanami kedelai (kacang-kacangan). Setiap 1 kg benih dicampur dengan 100-250 gram tanah. Kemudian diangin-anginkan, lalu ditanam tiap lubang 2-3 butir benih.
  • Penyulaman

Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari.
  • Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu, sebelum dilakukan penanaman atau saat tanam, dan pupuk susulan.
Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman kedelai yaitu, TSP 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 – 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Sedangkan untuk pupuk susulan yaitu urea 50 kg/h, pupuk susulan diberikan ketika tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam. Pupuk diberikan didalam larikan  di antara barisan tanaman kedelai kemudian ditutup tanah.
  • Penyiangan

Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2.
  • Pengairan dan Penyiraman

Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Hama
1. Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) Penyemprotan  dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.
2. Kumbang daun tembukur ( Phaedonia inclusa )
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan .
3. Ulat polong ( Ettiela zinchenella )
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.
4. Kepik polong ( Riptortis lincearis )
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.
5. Lalat kacang ( Ophiomyia phaseoli )
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. 
6. Kepik hijau ( Nezara viridula )
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.
7. Ulat grayak ( Spodoptera litura )
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) Penyemprotan 
b. Penyakit
1. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran tanaman.
2. Penyakit layu ( Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii )
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas tahan 
3. Anthracnose ( Colletotrichum glycine )
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendalian : perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat.
4.Penyakit karat ( Phakospora phachyrizi )
Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit; (2) Penyemprotan.
5. Busuk batang ( Phytium Sp )
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian :memperbaiki drainase lahan. 
  • Panen

Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Perlu diperhatikan, kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 – 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar