Kedelai ( Glycine soja ) merupakan bahan baku makanan yang bergizi seperti tahu dan tempe. Hampir semua lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai. Bagi petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual dan harganya tinggi.
Syarat Tumbuh
Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai
jenis tanah dengan syarat drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah
cukup baik, kelembaban 60% – 70%, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C
– 300C, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.
Teknik Budidaya
Pemilihan Bibit
Benih
yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua, utuh, dan
warnanya mengkilat. Bibit dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1 ha, bibit bisa
didapat dari took-toko yang menyediakan bibit ataupun denga bibit hasil
pertanian sendiri.
Pengolahan Tanah
Tanah dibajak, digaru dan diratakan.
Sisa-sisa gulma dibenamkan. Buat
saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m. Kemudian tanah dikeringanginkan tiga
minggu baru ditanami.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan
lubang tanam dilakukan dengan alat tugal, lubang dibuat sedalam 3-4 cm. jarak
tanam tergantung dari kesuburan tanah, dan ketersedian air maupun varietas yang
ditanam. Dapat menggunakan ukuran 20 x 40 cm, 25 x25 cm, 30 x 15 cm atau 30 x
30 cm.
Penanaman
Penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar
dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan memperoleh
tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun
waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan cara ditugal
memerlukan 3 orang, 1 orang untuk membuat lubang, 1 orang memasukan benih, dan
1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan menutup lubang. Apabila penanaman
dilakukan pada lahan yang tidak pernah ditanami kedelai, maka benih dicampur dengan
bakteri rhizobium. Caranya dicampur dengan legin. Setiap 5-10 gram dibatasi
sedikit air, kemudian dicampur dengan benih 1 kg. jika legin tidak ada, benih
bisa diberi tanah yang sudah sering ditanami kedelai (kacang-kacangan). Setiap 1 kg benih dicampur dengan 100-250 gram tanah.
Kemudian diangin-anginkan, lalu ditanam tiap lubang 2-3 butir benih.
Penyulaman
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak
tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur
Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan 2 kali, yaitu, sebelum dilakukan penanaman atau saat tanam, dan pupuk
susulan.
Dosis
pupuk yang diberikan pada tanaman kedelai yaitu, TSP 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50
– 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha. Sedangkan untuk pupuk susulan yaitu urea 50
kg/h, pupuk susulan diberikan ketika tanaman berumur 20-30 hari setelah tanam. Pupuk diberikan didalam
larikan di antara barisan tanaman kedelai kemudian ditutup tanah.
Penyiangan
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2
pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan
pemupukan ke-2.
Pengairan dan Penyiraman
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini
dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam
keadaan kering.
Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Hama
1. Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus).
Menyerang
pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu,
pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti:
terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman
terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4)
Penyemprotan dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.
2. Kumbang
daun tembukur ( Phaedonia inclusa )
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan
daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan
seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan .
3. Ulat
polong ( Ettiela zinchenella )
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau,
polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan
kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.
4. Kepik
polong ( Riptortis lincearis )
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.
5. Lalat
kacang ( Ophiomyia phaseoli )
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh.
6. Kepik
hijau ( Nezara viridula )
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke
polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara
1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik
coklat.
7. Ulat
grayak ( Spodoptera litura )
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup
bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendalian :
(1) dengan cara sanitasi; (2) Penyemprotan
b. Penyakit
1. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak
tanam rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran
tanaman.
2. Penyakit layu ( Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii )
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab,
dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu,
menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas
tahan
3. Anthracnose ( Colletotrichum glycine
)
Gejala: daun dan polong bintik-bintik
kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang
terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendalian :
perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat.
4.Penyakit karat ( Phakospora
phachyrizi )
Gejala: daun tampak bercak dan bintik
coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit;
(2) Penyemprotan.
5. Busuk batang ( Phytium Sp )
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian
membusuk dan mati. Pengendalian :memperbaiki drainase lahan.
Panen
Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan
karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari
hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan
tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Perlu diperhatikan, kedelai
sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 – 100 hari, sedangkan untuk benih
umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar